Beda budaya bukan berarti gak boleh ikut budaya lain. Ini dia karya audio dari Qotrun Nada Fitri Adisva (20 tahun), finalis lomba Indonesia Baik episode 3.
Beda budaya bukan berarti gak boleh ikut budaya lain. Ini dia karya audio dari Qotrun Nada Fitri Adisva (20 tahun), finalis lomba Indonesia Baik episode 3.
Saling silaturahmi itu sangat penting. Setuju kan? Ini karya visual yang dihasilkan Pithaloka (19 tahun), sebagai finalis di lomba konten Indonesia Baik episode 3. View this post on Instagram A post shared by phit_lok (@phit_lok)
Teman, meski berbeda agama, bisa saling mengingatkan untuk tetap taat beribadah. Sebuah pesan singkat dari Nur Aziz (18 tahun), finalis lomba Indonesia Baik episode 3.
Tim bekerja sama dan saling menghargai, termasuk memberi kesempatan personelnya menjalankan ibadah. Inilah cerita dari Dicky Lihardo (18 tahun) yang menjadi finalis di lomba konten Indonesia Baik episode 3.
Cerita toleransi dan keberagaman di Kota Palembang, kota yang dibelah Sungai Musi. Eki Saputra (23 tahun) menuangkannya dalam puisi yang menjadi finalis kategori teks untuk lomba konten Indonesia Baik episode 3. View this post on Instagram A post shared by Zulispedia (@zulispedia)
Toleransi tak bisa dipahami dari membaca teori, perlu dirasakan dan dilakukan. Begitu intisari dari tulisan karya Iftitah Rahmawati (26 tahun) dalam karyanya yang menjadi finalis untuk kategori teks di lomba Indonesia Baik episode 3. View this post on Instagram A post shared by Titah (@iftitah_rahmawati)
Puisi tentang perbedaan yang hakiki, menggunakan perumpamaan-perumpamaan di alam. Inilah karya Johanes Marbun (15 tahun), finalis untuk kategori teks di lomba konten Indonesia Baik episode 3.
Kita lahir sebagai bayi yang sama, tangisnya tidak bisa dibedakan antara laki-laki dan perempuan, apalagi dari suku Jawa, Sunda, atau Papua. Tak seorang pun dilahirkan sebagai intoleran dan saling membedakan, lingkungan yang membentuk sikap itu. Melva Retta (20 tahun) berbagi ceritanya di podcast ini. Karya ini menjadi pemenang kategori audio […]
Bencana tak mengenal perbedaan, bisa menimpa siapapun. Tapi dampak bencana bisa diringankan bila kita menepis perbedaan untuk saling membantu. Karya Putu Anggi Ramania (15 tahun) adalah pemenang kategori visual untuk episode 3 lomba konten Indonesia Baik. Karya selengkapnya bisa dilihat di sini ya. View this post on Instagram […]
Pela adalah sebuah kearifan lokal dari Maluku, berupa sistem persekutuan antara dua daerah. Pela dianggap sebagai saudara dan ikatan yang dipandang suci. Kredo Pela memotret bagaimana kearifan yang merupakan budaya leluhur ini merekatkan pesartuan dan menghalau rasisme serta SARA. Karya Muhamad Arby Hariawan (20 tahun) ini menjadi pemenang kategori teks […]