Sketsa KKN Nusantara 3T: Bertemu Indonesia di Nusa Tenggara Timur

Ceritaku KKN di Desa Pariti, tinggal seatap dengan yang berbeda agama. Ternyata berbeda dengan apa yang aku khawatirkan, aku beranggapan akan susah hidup satu atap dengan non-Muslim. Tetapi aku baru sadar, anggapan dan rasa takut yang dirasakan bertolak belakang. Meskipun orang-orang Pariti khususnya keras-keras, tetapi mereka sangat sayang terhadap kami.

“Setelah kakak mahasiswa KKN Nusantara 3T datang kesini, akhirnya saya tahu Muslim di Jawa yang mayoritas, bukan Muslim yang keras. Bukan seperti yang ada di televesi atau di YouTube. Terima kasih kepada kakak mahasiswa KKN Nusantara, telah memberikan cinta kasih bagi sesama, tanpa memandang suku, agama, kaya, dan miskin. Jadilah yang terbaik, jadilah pembawa damai bagi semua, tanpa harus sama,” tutur Sorks Stefanus Pellokila dengan senyum sendu kepada kami sebelum pulang ketempat daerah masing-masing.

Pernyataan yang dilontarkan sekretaris desa kepadaku dan teman-teman KKN Nusantara 3T saat izin pulang. Lewat tutur kata temanku, aku mendapatkan kata-kata indah yang selama ini belum pernah aku mendengarkan dari umat Kristen kepadaku, selaku orang Muslim. KKN Nusantara yang digagas oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia terhadap mahasiswa-mahasiswa Se-Indonesia untuk belajar di Nusa Tenggara Timur. Menjadi pelangi dalam kehidupan dan masa depan.

Selengkapnya cerita dari Abu Aman (25 tahun), Finalis Lomba Indonesai Baik episode 2 ini, bisa dibaca di sini ya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *